3524.21.2016. Balun adalah sebuah desa percontohan yang terletak di Kabupaten Lamongan bagian tengah tepatnya Kecamatan Turi dan hanya mempunyai jarak 4 kilometer dari kota Lamongan. Desa Balun merupakan daerah yang terletak di dataran rendah yang banyak terdapat tambak dan bonorowo sehingga masuk daerah yang rawan banjir seperti umumnya
Lamongan- Sebagai desa yang masyarakatnya menganut 3 agama yang berbeda, yakni Islam, Kristen, dan Budha menjadikan Desa Balun, Kecamatan Turi,
DesaBalun Lamongan, keberagaman, keberagaman adalah, keberagaman di indonesia, toleransi
Kaisarberjumpa Celosia di Thailand kemudian membawa keindahannya di Taman Bunga Celosia di Gampong Alue Piet, Kecamatan Panga, Aceh Jaya, Selasa 8 Januari 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan) "Kita lihat daerah sendiri haus akan liburan, jarang ada taman rekreasi keluarga, jadi apa salahnya saya ingin membangun," kata Kaisar.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID dO2wHMCOevH9A4XA4FJkj3UAQAwkkyNw102g7mU7GJuLbr8VWyM8Cw==
- Sebuah rumah tempat ibadah di Dusun Jirekan, Desa Balungtawun, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur, ditutup sementara karena berdiri di atas tanah sengketa. Penutupan sementara tempat ibadah itu dilakukan pemerintah kecamatan berdasarkan fatwa dari Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB. Fatwa tersebut menyebutkan bahwa tanah yang masih dalam sengketa dilarang dipakai tempat beribadah dalam bentuk apa pun."Sesuai dengan fatwa dari FKUB, tempat ibadah yang masih dalam sengketa tidak diperkenankan untuk dipakai ibadah apa pun bentuknya," ujar Camat Sukodadi, Ali Murtadho yang mendampingi warga di depan rumah ibadah itu, sebagaimana dilansir dari Surya Online, Minggu malam 16/4/2023. Baca juga Minta Uang ke Pengusaha dengan Modus Pembangunan Rumah Ibadah, Pria di NTT Ditangkap Karena berdiri di atas tanah sengketa, rumah ibadah itu disesalkan warga. Akibatnya, warga mendatangi rumah ibadah itu dan meminta para jemaahnya pergi dengan baik-baik. Lebih lanjut Ali menjelaskan, fatwa FKUB itu juga menyatakan bahwa pendirian tempat ibadah di atas tanah sengketa adaah tidak sah. Kemudian pihaknya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Forkopimcam Sukodadi melakuk pertemuan dan mediasi. Hasilnya tempat ibadah tersebut ditutup sementara. Ia juga mengatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan seperti apa yang akan dibangun di tanah sengketa itu karena memang belum ada izinnya."Menindaklanjuti fatwa FKUB tersebut, kami menutup tempat ibadah ini," tandas Ali. Ali mengatakan, tidak ada larangan bagi warga untuk beribadah asalkan berdiri di atas tanah yang statusnya sudah jelas. Kalau statusnya sudah jelas, lanjut Ali, maka umat diperbolehkan kembali untuk beribadah di tempat tersebut. "Kalau nanti semua syaratnya terpenuhi, silakan dipakai kembali," tandasnya. Sementara itu, salah satu toko masyarakat, Muhammad Kusnan, masih dilansir Surya Online, menyatakan bahwa ada ahli waris yang tidak setuju rumah ibadah di tanah tersebut difungsikan. Sebab, tanah tersebut masih jadi rebutan beberapa ahli waris. Baca juga Polresta Bandung Beri Izin Sementara Gereja HKBP Gunakan Ruko untuk Tempat Ibadah Bahkan, kata Kusnan, ratusan warga membubuhkan tanda tangan menolak tempat ibadah tersebut. "Sekitar 400 warga memberi tanda tangan untuk menolak pembangunan rumah ibadah ini. Sementara saya sendiri mendapat mandat dari dua ahli waris yang menolak," katanya. Berita ini sudah tayang di Surya Online dengan judul Sesalkan Rumah Ibadah Berdiri di Atas Tanah Sengketa, Warga Lamongan Sepakat Ditutup Sementara Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lamongan - Urbanreaders pernahkah kamu dengan nama Desa Balun? Nah, desa ini merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Desa ini kabarnya akan dijadikan sebagai prototipe Wajah Indonesia oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar lho. Menurutnya, keberagaman dan kerukunan antar umat beragama di Desa Balun ini sangat cocok menggambarkan Indonesia dengan keberagamannya. "Kalau mau tahu Indonesia, nggak usah jauh-jauh. Datang saja ke Desa Balun, inilah Indonesia yang sebenarnya. Guyub, rukun, semua agama bisa menjalankan ibadah senyaman-nyamannya," katanya usai menunaikan sholat Jumat di Desa Balun, kemarin 6/12/2019. Bahkan ia juga menyebut bahwa Desa Balun ini cocok jadi Desa Surga karena di sini kamu bisa menemukan kenyamanan, kesejukan, keamanan, dan ketentraman, dan kesejahteraan. Baca Juga Keren! Di Kota Batu Ada Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama’ Nah, penasaran kan seperti apa sih Desa Surga yang dimaksud? Yuk simak ulasan kami berikut ini dan temukan jawabannya! 1. Sudah Ada Sejak Jaman Majapahit Jika ditelusuri, Desa Balun memiliki nilai-nilai sejarah yang sangat kuat. Desa yang konon telah terbentuk sejak 1600-an ini didirikan oleh Mbah Alun, atau yang dikenal dengan Sunan Tawang Alun I atau Mbah Sin Arih. Berdasarkan pengakuan tokoh agama setempat, Mbah Alun merupakan Raja Blambangan yang sedang menyembunyikan identitas aslinya. Hingga meninggal pada usia 80 tahun pada 1654, Mbah Alun dikenal sebagai seorang Waliyullah. Ia terkenal sebagai pribadi yang cerdas, tegas, ksatria, cerdas, alim, arif, dan persuasif. Baca Juga Potret Santai Jokowi dan Istri saat Kunjungi Desa Budaya di Korea Di antara sifat baiknya itu, ia terkenal karena sikap toleransinya terhadap orang lain, budaya lokal, dan agama lain. Inilah mengapa dikatakan sikap toleran antar umat beragama di desa ini tak lepas dari sejarahnya. 2. Dapat sebutan Desa Pancasila dan Desa Surga Berdasarkan data kependudukan, Desa Balun terdiri atas 10 RT Rukun Tetangga yang memiliki sekitar warga, dengan 75 persen diantaranya memeluk agama Islam, 18 persen beragama Kristen, dan sisanya beragama Hindu. Desa ini dikenal dengan sebutan Pancasila, bukan karena Pancasila lahir di sini ya guys. Tapi dari sinilah kita bisa belajar makna Bhineka Tunggal Ika dari masyarakat Balun yang dapat hidup rukun secara berdampingan dengan adanya perbedaan. Menariknya, meski berbeda-beda keyakinan, para warga Desa Balun atau Desa Pancasila ini dapat hidup secara rukun tanpa memperdebatkan hingga melunturkan nilai-nilai agama yang dianut masing-masing. Baca Juga Asyik! Desa Watesari Resmi Jadi Agrowisata Perkebunan Belimbing di Sidoarjo Nggak heran ya kalau Desa Balun juga dijuluki Desa Surga oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia, Abdul Halim Iskandar. 3. Tiga Rumah Ibadah dalam Satu Komplek Nggak cuma dikenal mampu hidup berdampingan dengan rukun sehari-hari, di Desa Balun juga punya hal unik lainnya. Yup, di sini kamu bisa menemukan tiga rumah ibadah berbeda di satu tempat berdekatan. Tepat satu kilometer dari gapura desa, kamu akan menemukan Masjid Miftahul Huda yang berdekatan dengan kantor Balai Desa Balun. Di seberang halaman masjid, tampak berdiri tegak Patung Yesus dengan latar belakang Gereja Kristen Jawi Wetan GKJW Balun. Tak jauh dari sana, tepatnya di halaman samping Masjid kamu bisa menemukan Pura Sweta Maha Suci yang berdiri dengan kokohnya. Nah kebayang dong gimana rukunnya kehidupan di sana?*
Web server is down Error code 521 2023-06-13 140138 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6adddf3bfe41d4 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
apa pesona pembangunan tempat ibadah di desa balun lamongan